Jumat, 02 Oktober 2020

MAHKOTA DEWA

 

MAHKOTA DEWA






Nama Latin
Nama daerah
Famili

: Phaleria macrocarpa
: Mahkota dewa
: Thymelaeaceae

Bahan Berkhasiat

: Daging buah

Mahkota dewa, cukup populer di dunia pengobatan herbal sejak lama. Tidak heran, mahkota dewa memang menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. 

Tanaman mahkota dewa cukup banyak ditemukan di kebun atau pekarangan rumah. Maklum saja, beberapa orang sengaja menanam mahkota dewa untuk melengkapi jenis Tanaman Obat Untuk Keluarga (Toga). Mengutip dari buku berjudul Budi Daya Tanaman Obat Secara Organik karya Ir. Agus Kadirnan M.Sc., APU & Ir. Agus Ruhnayat, tanaman mahkota dewa bisa tumbuh di tanah subur dan kurang subur. 

Kandungan Mahkota Dewa 

Masuk dalam jajaran obat herbal yang mampu mengobati sejumlah penyakit, mahkota dewa mengandung banyak senyawa aktif yang bermanfaat untuk kesehatan seperti:

·       alkaloid,

·       flavonoid,

·       Polifenol,

·       dan Saponin. 

Mahkota dewa sebagai obat herbal 

Dari seluruh tanaman mahkota dewa, bagian yang paling banyak digunakan untuk pengobatan adalah bagian buahnya. 

Untuk Anda yang belum familiar, buah mahkota dewa berbentuk bulat dengan warna merah. 

Umumnya, buah mahkota dewa diekstraksi dan diolah menjadi kapsul agar mudah dikonsumsi. Namun, ada pula buah mahkota dewa yang diolah menjadi minyak untuk digunakan sebagai pengobatan luar. 

Berikut manfaat mahkota dewa sebagai obat herbal. 

1. Obat diabates 

Mahkota dewa mengandung Saponin yang befungsi untuk mengurangi kadar darah dalam tubuh. Selain itu, zat aktif tersebut juga berperan untuk meningkatkan vitalitas dan mengurangi penggumpalan darah. 

2. Menurunkan kolesterol 

Anda penderita kolesterol? Anda bisa menurunkan kadar kolesterol dengan mengonsumsi obat herbal mahkota dewa. 

Buah Mahkiota dewa mengandung flavonoid yang berfungsi untuk menurunkan kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah. 

Artinya, selain mampu menurunkan kadar kolesterol mahkota dewa juga bisa menurunkan risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner. 

3. Obat asam urat 

Mahkota Dewa juga dipercaya mampu mengobati penyakit asam urat. Hal ini disebabkan, mahkota dewa mengandung flavonoid dan Polifenol yang menghambat produksi asam urat dalam tubuh.     

4.Meningkatkan daya tahan tubuh 

Di masa wabah penyakit menular seperti sekarang, daya tahan tubuh harus selalu maksimal. Sebab, saat daya tahan tubuh yang kuat bisa mengalahkan virus yang masuk ke dalam tubuh. 

Kandungan saponin di dalam kulit buah dan daun mahkota dewa berfungsi untuk meningkarkan sistem kekebalan tubuh Anda. 

5. Mencegah kanker 

Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan. Namun, Anda bisa mencegah penyakit kanker dengan mengonsumsi mahkota dewa. 

Mahkota dewa kaya akan flavonoid yang berfungsi sebagai anti oksidan dan menangkal radikal bebas.

6.Obat kudis

 Dalam literatur kuno pun, keterangan mengenai
mahkota dewa sangat terbatas. Hanya kegunaan biji
buah yang bermanfaat sebagai bahan baku obat luar,
misalnya untuk obat kudis, yang dibahas. Seorang ahli
farmakologi dari Fakultas Kedokteran UGM, dr.
Regina Sumastuti, berhasil membuktikan bahwa
mahkota dewa mengandung zat antihistamin. Zat ini
merupakan penangkal alergi. Dengan begitu, dari
sudut pandang ilmiah, mahkota dewa bisa
menyembuhkan aneka penyakit alergi yang
disebabkan histamin, seperti biduren, gatal-gatal,
selesma, dan sesak napas. Penelitian dr. Regina juga
membuktikan bahwa mahkota dewa mampu berperan
seperti oxytosin atau sintosinon yang dapat memacu
kerja otot rahim sehingga persalinan berlangsung lebih
lancar. Pembuktian empiris yang ada cukup banyak.


KUMIS KUCING

 KUMIS KUCING



Nama Latin
Nama daerah
Famili

: Orthosiphon aristatus
: Kumis Kucing
: Labiatae

Bahan Berkhasiat

: Daun

Manfaat kesehatan kumis kucing

Melansir Buku 100 Top Tanaman Obat Indonesia yang diterbitkan Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balitbangkes Kemenkes pada 2011, herba tanaman kumis kucing mengandung senyawa kimia atau zat yang bermanfaat bagi tubuh.

Berikut beberapa di antaranya: 

Diterpen (ortosifoi, staminol)

Flavonoid (sinensetin, eupatorin, metilluteolin) 

Asam rosmarinat Asam kafeat 

Asam oleaniat 

Asam ursolat 

Asam betulinat 

Oleh karena kandungan kimia tersebut, tanaman kumis kucing secara umum dapat dimanfaatkan untuk manfaat kesehatan sebagai berikut: 

Sebagai diuretik, yakni untuk mengurangi penumpukan cairan              tubuh melalui urine Peluru batu ginjal 

Encok Antiinflamasi atau memiliki aktivitas menekan atau                      mengurangi peradangan 

Mengatasi kolesterol Mengatasi hipertensi 

Secara in vitro atau kultur jaringan tanaman, infusa 10 persen daun kumis kucing dapat melarutkan batu ginjlan berkalsium., efek diuretik bisa lebih besar jika kumis kucing dikombinasi dengan meniran.

Resep Tradisional:

Rebus 5 lembar daun kumis kucing segar, daun meniran, dan 3 gelas air putih hingga berubah warna. Setelah dingin minum tiga kali sehari masing-masing setengah gelas.



Rabu, 30 September 2020

 JARONG UNGU

 


 

Nama Latin

: Stachytarpea mutabilis

Nama Daerah

: Jarong Ungu

Famili

: Verbanaceae

Bagian Berkhasiat

: Daun

Khasiat dan Kegunaan : Obat batuk, mencret, obat
luka, kencing batu, bisul


Resep Tradisional:
Kegunaan:
1. Demam, panas, malaria, enteritis.
2. Radang amandel (tonsilitis), radang paru
(pneumonia), gondongan.
3. Radang sendi (rheumatic arthritis).
4. Batu saluran kencing, bengkak pada infeksi ginjal.
5. Nyeri menstruasi (dysmenorrhea), mempermudah
persalinan (induction of labor).
6. Muntah darah, kencing darah (hematuria).

Pemakaian: 9 -15 gram kering atau 30 - 60 gram
segar, rebus, minum.
Pemakaian Luar: Dilumatkan; tempel ke tempat yang
sakit atau direbus, airnya untuk cuci. Dipakai untuk
obat luka, gigitan ular/ serangga, bisul (carbuncle).

Cara Pemakaian:
Gondongan: Rebus secukupnya akar jarong,
minum, akarnya dilumatkan untuk ditempelkan ke
tempat yang sakit.
Kencing batu: Seluruh tumbuhan 18 - 30 gram
(segar) atau 12 sampai 24 gram (kering), rebus,
minum sebelum makan, sehari satu kali.
Bisul besar di ketiak (Carbuncle): 60 gram
tanaman segar (seluruhnya) ditambah air dan arak
secukupnya, tim, minum. Ampasnya dilumatkan,
tempel ke tempat yang sakit.
Perhatian:
Wanita hamil dilarang memakai tanaman obat ini.

SAGA MANIS

 SAGA MANIS



Nama Latin         :  Abrus precatorius
Nama daerah       :  Saga Manis
Famili                  :  Polysonaceae

 

Bahan yang berkhasiat  : Daun

Khasiat dan Kegunaan  :  Obat Sariawan,batuk,wasir

Resep tradisional

Batuk :

Daun saga 1 genggam; buah adas 5 butir; kayu
pulasari 1/2 jari tangan; air 110 ml, direbus sampai
mendidih, diminum 1 kali sehari 100 ml.
Sariawan :

Daun saga 2 g; daun pegagan 2 g; rasuk
angin 1 g; kulit kayu turi 1/2 jari tangan; akar manis 1
jari tangan; air 110 ml, direbus sampai mendidih,
Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Wasir :

 Daun saga 1 genggam; herba pegagan 1
genggam; daun patikan cina (serbuk) 1 sendok teh;
akar kelembak (serbuk) 1/2 sendok teh; rimpang temu
lawak 7 keping; air 110 ml, direbus sampai mendidih,
Diminum 1 kali sehari 100 ml.


TANAMAN OBAT

PENDAHULUAN

         Kecenderungan masyarakat Indonesia beralih ke alamatau “Back to Nature” menjadi salah satu trend kebiasaanhidup kita sekarang ini, khususnya untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap sehat. Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern. Tanaman obat di Indonesia terdiri dari beragam spesies yang kadang kala sulit untuk dibedakan satu dengan yang lain. Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan.

             Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan ketrampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Penggunaanbahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daunlontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak pabbura(Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi, SeratRacikan Boreh Wulang nDalem dan relief candiBorobudur yang menggambarkan orang sedang meracikobat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya(Sukandar E Y, 2006). Dalam buku ini diuraikan manfaatdan kegunaan jenis tanaman yang berkhasiat obat dansekaligus masyarakat dapat lebih mengenal keanekaragaman hayati yang tersebar di pelosok negerikita ini.



Minggu, 26 April 2015

TANGGUNG JAWAB ISTRI TERHADAP SUAMI.

1. Menghayati fungsi istri terhadap suami.
Hadis Rosullullah SAW. :
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash ra, Bahwa Rasullallaah SAW. bersabda : “Dunia adalah perhiasan, dan perhiasan dunia yang terbaik adalah wanita shalihah.” ( HR. Muslim )
Jadi, Fungsi wanita yang menjadi istri haruslah dapat mengfungsikan dirinya laksana perhiasan yang melekat pada diri pemakainya. Istri harus selalu menjadi penyejuk, penyedap, pesona dan pemberi semangat hidup pada suaminya.

2. Menjadi wakil suami dalam keluarga.

Hadis Rosullallah SAW. :
Dari Ibnu Umar ra. berkata, Rasullullaah SAW. Bersabda : “ Setiap orang di antaramu adalah penanggung jawab dan setiap orang diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya, seorang imam adalah penanggung jawab atas umatnya, ia diminta tanggung jawab atas kepemimpinannya, seorang suami penanggung jawab atas keluarganya, ia diminta tanggung jawab atas kepemimpinanya, seorang istri penanggung jawab atas rumah tangga suaminya (Bila suami pergi), ia diminta tanggung jawab atas kepemimpinanya.“ ( HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi )

Setiap istri wajib menghormati kepemimpinan suaminya di rumah dan diluar rumah, istri harus menempatkan diri sebagai wakil suami selaku pemimpin rumah tangga, ia tidak boleh melampaui batas sebagai wakil ini, karena itu, istri harus meminta persetujuan suami bila melakukan tindakan penting dalam rumah tangganya. Karena istri menjadi wakil suami, maka segala tindakan istri dalam mengurus rumah tangga suami, dalam menggunakan uang belanja, mengurus anak dan mengawasi pembantu rumah tangga, semua itu harus dipertanggung jawabkan kepada suami.

3. Mentaati perintah suami dalam kebenaran.

Hadis Rasullallah SAW. :
Dari Abu Huraira ra, Nabi SAW. Bersabda : “ Sekiranya aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri sujud kepada suaminya. “ ( HR. Tirmidzi )
Maka istri diwajibkan mentaati suaminya selama perintah – perintah itu benar, jika istri diperintah oleh suami untuk membuat makanan, mencuci pakaiannya, disuruh menjaga rumah dengan baik atau memelihara kebersihan rumahnya, dll, tetapi ia tidak mau, maka istri telah durhaka terhadap suaminya.
Bila istri tidak sanggup melaksanakannya, harus terus terang kapada suaminya, jangan diam saja ( agar tidak durhaka terhadap suami ), karna suami mengaggap istri itu mampu mengerjakannya )

4. Meringankan beban mahar suami.

Hadis Rasullallah SAW :
Wanita yang paling baik ialah wanita yang maharnya paling sedikit. “ ( HR. Thabarani )
Karena itu, bila istri mengetahui bahwa suaminya merasa berat dalam melunasi pembayaran mahar yang masih terhutang, maka sangat dianjurkan istri meringankannya, Caranya bisa dengan mengurangi atau menghapuskannya sama sekali, tapi perlu diperhatikan bahwa suami tidak boleh berusaha menekan istrinya agar membebaskannya dari kewajiban membayar maharnnya.

5. Melayani kebutuhan seksual suami

Hadis Rasullallah SAW. :
Dari Abu Ali Thalg bin Ali ra, Sesungguhnya Rasullallah SAW. Bersabda : “ Bila Seorang suami memanggil istrinya untuk memenuhi kebutuhannya (Seksualnya), maka hendaklah ia penuhi sekalipun ia sedang diatas cerobong yang tinggi. “ ( HR. Tirmidzi Dan Nasa’i )
Dari Ibnu ‘Umar ra, ia berkata : Rasullallah SAW. Bersabda :
Allah melaknat wanita yang menunda – nunda, yaitu seseorang istri ketika diajak suaminya ketempat tidurnya, tetapi ia berkata : ‘Nanti dulu’ sehingga suaminya tertidur sendirian. “ ( HR. Khatib )

Abu Hurairah ra. Berkata : Bersabda Rasullallah SAW. :
Jika suami memanggil istrinya untuk tidur bersama, lalu istrinya itu menolak, sehingga semalaman suaminya menjadi jengkel (Marah) kepada istrinya, maka para malaikat mengutuk istri itu sampai pagi hari. “ ( HR Bukhari Dan Muslim )

Setiap istri wajib melayani kebutuhan seksual suaminya dan tidak boleh menolak atau menundanya, kecuali karena alasan yang dibenarkan oleh syari’at Islam, yaitu :
1.Sedang haid.
2.Sedang nifas.
3.Sedang melakukan puasa wajib ( Ramadhan ).
4.Menjalankan ibadah haji atau umrah.
Bila melakukan pada saat alasan tersebut di atas adalah haram.

6. Meringankan beban belanja suami.

Allah SWT berfirman :
Hendaknya (Suami) yang berkelapangan membelanjai sesuai kelapangannya dan (Suami) yang kekurangan/disempitkan rizkinya, membelanjai dari harta yang Allah karuniakan kepadanya “ ( QS. Ath – Thalag : 7 )
Seorang istri yang baik tidak boleh memaksa suami untuk memberinya belanja lebih dari kemampuan konkret sang suami.

( yang kekurangan/disempitkan rizkinya, membelanjai dari harta yang Allah karuniakan kepadanya ( Bagi suami yang miskin, hendaklah ia membelanjai istrinya sebanyak yang Allah karuniakan kepadanya ) ( Ayat Terakhir QS. Ath – Thalag : 7 )
Jadi, Jangan memaksa suami mencari hutang dan meminjam kekanan – kiri untuk memenuhi hasrat sang istri dalam menutup belanja keluarganya yang telah ditargetkan setiap bulannya. Bila istri sanggup untuk bekerja ( Dengan ijin suami ), maka hendaknya ia membantu suaminya untuk meringankan beban nafkah suami (Akan mendapatkan dua pahala yaitu pahala kekeluargaan dan pahala sedekah).

7. Membantu kehidupan agama suami.

Seorang istri mempunya kewajiban berdakwah. Orang yang paling utama didakwahi adalah suaminya sendiri. Karena itu tugas seorang istri membantu kehidupan beragama suaminya adalah fardhu ‘ain.
Istri adalah seorang yang paling bertanggung jawab meluruskan perilaku suami yang tidak sejalan dengan ketentuan Islam.
Bila suami kurang pengetahuan Islamnya, sedang istri banyak tahu, maka ia wajib mengajari suaminya, karena itu istri wajib terus menerus belajar agama agar dapat membantu suaminya dalam menegakkan kehidupan beragama atau menyuruh (Dengan baik/halus) kepada suami untuk mempelajari juga tentang agama.

8. Membantu jihad suami.

Allah SWT berfirman :
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu: ‘ Jika kamu menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah kuberikan kesenangan itu dan aku ceraikan dengan cara yang baik. Tetapi jika kamu menghendaki keridhaan Allah dan Rasul-Nya serta kebahagian negri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa saja yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar  “ 
( QS. Al – Ahzab : 28-29 )

Setiap orang islam wajib melakukan jihad bila Islam terancam oleh pihak lain. Jihad ini menjadi tanggung jawab setiap laki-laki mukmin, bila wanita muslimah telah bersuami dan suaminya ingin berjihad, maka sang istri wajib membantu jihad suaminya (Jika kamu menghendaki keridhaan Allah dan Rasul-Nya serta kebahagian negri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa saja yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar).
(Jihad dalam menegakkan Agama Allah merupakan kewajiban yang harus diutamakan lebih dahulu dan lebih di utamakan daripada kewajiban kepada keluarga)

9. Berdandan untuk menggairahkan suami
.
Hadis Rasullullaah SAW. :
“ Dari Anas ra, Rasullullah SAW. Bersabda : ‘ Sebaik-baik istri kamu ialah yang menjaga diri lagi pandai membangkitkan syahwat, yaitu keras menjaga kehormatanya, pandai membangkitkan syahwat suaminya. “ ( HR. Dailami )
Jadi, Seorang istri yang baik dapat menjaga diri dari bergaul di dalam keluarga maupun masyarakat dengan secara Islami dan membangkitka syahwat suami (Menggairahkan) dengan cara misalnya : berolah raga untuk mengencangkan otot – otot pinggul, otot – otot dada, sehingga terpelihara dengan baik.

10. Memelihara harga diri dan harta suami.

Hadis Rasullullah SAW. :
Dari Abdullah bin Salam ra, Rasullullah SAW. Bersabda :
Seabaik-baik istri yaitu yang menyenangkanmu ketika kamu lihat, taat kepadamu ketika kamu suruh, menjaga dirinya dan hartamu ketika kamu pergi .“ ( HR. Thabarani )

Firman Allah SWT.
Wanita-wanita shalihah yaitu yang taat (Berdiam dirumah ) lagi memelihara kehormatanya ketika suaminya pergi sebagaimana Allah telah memeliharanya “ ( QS. AN – Nisaa’ : 34 )

Hadis dan firman/ayat di atas memerintahkan istri mentaati suami, menjaga harta suami dan memelihara kehormatanya pada saat suami tidak dirumah, taat dalam artinya mengikuti perintah yang benar, yang tidak berlawanan dengan ketentuan agama.

Hadis Rasullullah SAW. :
Manusia yang paling jahat disisi Allah pada hari kiamat yaitu suami istri yang melakukan hubungan intim, kemudian salah seorang diantaranya menceritakan kepada orang lain rahasia pasangannya “

11. Keluar rumah harus minta ijin suami.

Hadis Rasullullah SAW. :
Dari Anas ra, Nabi SAW bersabda : “ Siapa saja istri yang keluar dari rumahnya tanpa ijin suaminya, maka ia berada dalam kemurkaan Allah sampai ia pulang atau merelakannya.“ ( HR. Khatib )

Istri yang taat kepada suaminya tentu tidak merasa tertekan atau terpenjarakan dirumah bila ia mengikuti tuntutan Islam dalam berumah tangga, seorang istri yang shalihah justru menemukan ketentraman batin dan kepuasan rohaniah dengan mematuhi ketentuan berkeluarga Islami.

12. Tidak boleh merusak kepemimpinan suami.
Hadis rasullullah SAW :
Dari Abi Bakrah ra, dari Nabi SAW. Bersabda : “ Binasalah kaum laki-laki yang mentaati para wanitanya “ ( HR. Ahmad dan Thabarani ).
Jadi seorang istri harus nurut/mentaati terhadap suami, tidak boleh memutuskan sesuatu untuk keperluan keluarga dengan sendiri harus dirembukan dengan suami, seperti membeli meja, kursi, dll harus kesepakatan suami, bila suami tidak setuju dan istri jalan terus. Tindakan istri semacam ini sudah merusak kewibawaan suami di tengah keluarga.

13. Selalu lembut dalam memandang suami.

Hadis Rasullullah SAW :
Dari Abu Sa’id ra, Nabi SAW. Bersabda : “ Sesungguhnya seorang suami melihat istrinya ( Dengan kasih sayang ) dan istrinya pun melihatnya ( Dengan kasih sayang pula ), Maka Allah melihat keduannya dengan pandangan kasih sayang, Dan bila suamimemegang telapak tangan istrinya, maka dosa-dosa mereka keluardari celah jari-jari tangan mereka.”  ( HR. Rafi’I )

14. Menemani makan suami sampai selesai.

Hadis Rasullullah SAW. :
Dari Mu’adz ra, Nabi SAW. Bersabda : “ Sekiranya seorang istri mengatahui betapa besar kewajibanya kepada suaminya, niscaya iatidak akan mau duduk selama suaminya makan siang dan malamhingga selesai" ( HR. Thabarani ).

Kalau dikatakan suami itu manja dan kekanak-kanakan, maka halitu adalah benar. Disatu sisi suami dituntut untuk tegar, perkasadan menjadi pengayom, tetapi di sisi lain justru suami menyimpan sifat kekanak-kanakan. Jadi bila suami makan maka istri hendaknya menemani suami sampai selesai dikarenakan suatu kewajiban istri terhadap suami.

15. Menemani suami mandi.

Hadis Rasullullah SAW. :
Dari Aisyah ra, Rasullullah SAW. bersabda : “ Semoga Allah merahmati suami yang dimandikan istrinya dan ditutup kekurangan  akhlaknya. “ ( HR. Baihaqi )
Lalu apa manfaatnya bagi istri menemani mandi atau memandikan suaminya? Yang jelas suami merasa kemanjaannya terpenuhi dan istri membuktikan kemesraannya kepada suaminnya, namun sayang, hal yang mudah ini jarang dilakukan oleh suami istri. Padahal jelas-jelas oleh islam dibenarkan mengapa enggan melakukannya.

16. Merawat suami ketika sakit.

Istri merawat suaminya selama sakit adalah tanggung jawab istri, sebab pengabdian istri kepada suaminya tidak terukur kebaikannya sebelum ia membuktikan kesetiaan, kesabaran dan keteguhan dalam merawat suaminya selama sakit, bahkan Rasullullah SAW. Semasa sakitnya meminta dirawat dirumah ‘Aisyah, istri tercintanya.

17. Mengalah kepada suami.

Allah SWT. Berfirman :
Dan jika seorang istri khawatir suaminya nusyuz atau bersifat acuh, maka tidak mengapa mereka mengadakan perdamaian sungguh-sungguh dan perdamaian itu lebih baik ( Bagi mereka ), sekalipun nafsu manusia itutabiatnya kikir. Dan jika kamu berlaku baik (Kepada Istrimu ) dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu lakukan” ( QS. An–Nisaa’ :128 )

Ayat ini menerangkan sikap yang harus diambil oleh seorang istri bila ia melihat sikap nusyu suaminya, seperti Tidak melaksanakan kewajibanya terhadap dirinya sebagai mestinya, tidak memberi nafkah, tidak menggauli dengan baik, berkurang rasa cita dan kasih sayang, dll,yang mungkin ditimbulkan oleh kedua belah pihak atau oleh salah satu pihak, jadi hendaklah istri mengadakan musyawarah dengan suami, mengadakan pendekatan perdamaian disamping berusaha mengembalikan cinta dan kasih sayang suaminya yang telah pudar. Hal ini tidak berdosa jika istri bersifat mengalah kepada suaminya, seperti bersedia beberapa haknya dikurangi dan sebagainya. Agar si suami ingat kembali akan kewajiban-kewajibannya yang telah ditentukan

18. Menutup dirinya dari laki-laki lain.

Hadis Rasullullah SAW. :
Rasullullah SAW. Bersabda : ‘ Istri-istri kalian yang tebaik ialah istri yang peranak ( Banyak anak ), besar cintanya, pemegang rahasia, kesatria membela keluarga, patuh kepada suaminya, membentengi diri dari laki-laki lain, taat pada perintah suaminya, bila bersendirian dengan suaminya, ia pasrahkan dirinya sepenuhnya sesuai dengan keinginan suaminya dan tidak bersikap kepada suaminya laksana sesama laki-laki.” ( HR.Thusi )

Ciri istri yang bertanggung jawab terhadap suaminya adalah sebagai berikut :
1. Banyak Anaknya
2. Besar cintanya kepada suaminya
3. Kuat memegang rahasia suami
4. Tabah menghadapi penderitaan keluarga
5. Menyerahkan diri kepada suaminya lahir dan batin
6. Pandai bersolek untuk suaminya
7. Membentengi dirinya dari laki-laki lain.

Seorang istri muslimah wajib membatasi dirinya dalam bergaul dengan orang lain, ia hanya boleh menampakkan dirinya secara bebas hanya kepada suaminya, walaupun ia berada dalam rumah, tetapi bila ada orang lain bukan mahramnya, ia tetap harus menutup dirinya dengan pakain muslimah dan terhadap anak kandungnya sendiri, tidaklah dibenarkan menampakkan auratnya yang dapat menimbulkan rangsangan.

19. Berterima kasih atas kebaikan suami.

Hadis Rasullullah SAW. :
Dari Abdullah bin Amr ra, ujarnya Rasullullah SAW. Bersabda :
Allah tidak mau melihat istri yang tidak berterima kasih atas kebaikan suaminya.“ (HR.Nasa’I )

Bagi istri yang tahu berterima kasih kepada suami, maka ia selalu menggembirakan hati suaminya dengan ucapan Alhamdulilah, senyum dan pandangan mesra setiap kali suaminya menyerahkan hasil jeri payahnya, tidak ada gerutu dalam hatinya, tidak ada sesal dalam kalbunya, setiap usaha suaminya senantiasa ia sertai dengan panjatkan do’a kepada Allah SWT semoga suaminya mendapatkan hasil yang diridhoi Allah SWT yang bisa mencukupi keluarga serta tetap dalam kebaikan didunia dan diakhirat. Inilah potret istri yang shaliha dan itulah istri calon penghuni surga.

20. Tidak berkhianat terhadap suami.

Tindakan istri berkhianat terhadap suaminya adalah seperti : serong, curang, menyembunyikan sesuatu dari pengetahuan suaminya, keluar rumah tanpa ijinnya, bertemu laki-laki lain pada saat suaminya tidak ada, dll.
Oleh karena itu istri yang baik agar tidak berkhianat kepada suami : Para istri jangan menjadi mata-mata orang lain terhadap suaminya Jika istri tidak sependapat dengan suaminya dalam suatu urusan,  hendaklah ia nyatakan pendapat pribadinya dengan terus terang agar dapat dipertimbangkan oleh suami.
Jangan menyebar cacat-cela suami kepada siapapun, sekalipun kepada keluarga dan saudara-saudara istri sendiri, yang akibatnya membenci suami anda sendiri. Hindari diri dari menjadi musuh dalam selimut terhadap suami sendiri. Sebab perbuatan seperti itu di murkai oleh Allah.

Rasullullah SAW. Bersabda : “Musuhmu yang terbesar adalah istrimu yang setempat tidur denganmu dan hamba sahayamu”. ( HR. Dailamy )

Perbanyaklah amala shalih, karena kelak di akhirat suami tidak bisa menolong istri dan istripun tidak bisa menolong suami dari siksa Allah SWT, jangan sekali-kali menggantungkan nasib diakhirat anda pada suami, walaupun anda yakin suami anda orang shalih.
Pegang teguhlah rahasia suami walaupun anda dalam kesulitan yang berat, karena teguh pada kebaikan adalah sifat yang istri shalih dan dijamin Allah dengan pahala surga.

21. Tidak menyakiti hati suami.

Hadis Rasullullah SAW. :
Dari Mu’Adz bin jabal ra, dari nabi SAW. Bersabda : “ Jangan seorang istri menyakiti suaminya didunia ini, karena bidadari dari surga berkata kepadanya: ‘Janganlah engkau sakiti dia, semoga Allah membinasakanmu. Sebab dia (Suamimu) hanya sebentar di sisimu. Ia segera akan berpisah darimu untuk pergi kepada kami. ‘ “ (HR.Tirmidzi)

Dari Hushain bin Mihshan ra, Nabi SAW. Bersabda : “Sesungguhnya (Suamimu) adalah Surgamu dan nerakamu.“ ( HR.Ahmad dan Nasa’I )
prilaku istri yang termasuk menyakiti hati suami adalah dengan contoh sebagai berikut. Istri disuruh suami membuatkan minum. Sambil membuat minum, ia terus menggerutu kepada suaminya. Tatkala ortu istri datang kerumah, istri memberikan kepada mereka sejumlah hadiah tanpa meminta ijin kepada suaminya. Ia tidak mau perdulikan perasaan dan pendapat suaminya. Sikap tak acuh saja. Tatkala istri senang atau tertarik pakaian bagus, ia begitu saja membelinya, walaupun suaminya tidak setuju, karena tidak mempunyai uang untuk membelikannya, tetapi istri tetap bersikeras walaupun pembeliannya dilakukan secara kredit. Istri bermalas-malasan untuk mengerjakan pekerjaan rumah, karena lebih suka nonton film televisi, karena sikap malasnya itu, pembersihan rumah menjadi beban suami, bila di tegur sikapnya tak acuh saja.

Istri yang menyakitkan hati suaminya dia ancam oleh Islam tidak mendapatkan balasan surga kelak diakhirat, karena itu, wahai para istri, berhati-hatilah dalam bersikap dan bertindak terhadap suami.

22. Tidak boleh melarikan diri dari rumah suami.

Hadis Rasullullah SAW. :
Dari Ibnu Umar ra, Rasullullah SAW. Bersabda : “ dua golongan yang shalatnya tidak bermanfaat bagi dirinya, yaitu budak yang melarikan diri dari tuannya dan istri yang melarikan diri dari rumah suaminya sampai kembali pulang “ ( HR Hakim, )
Bila ada masalah atau pertengkaran didalam kehidupan berumah tangga seorang istri yang shaleha akan mengajak suaminya untuk berfikir jernih, saling intropeksi diri dan meminta nasehat kepada orang yang mengerti ajaran islam, jangan mengambil tindakan yang gegabah dengan cara lari dari rumah suaminya, sebab hal ini mempersulit penyelesaian (Berdosa), tetapi jika memang harus meninggalkan suami untuk sementara guna memberi pelajaran kepada suami, maka lakukanlah dengan cara baik-baik. Mintalah suami mengantarkan pulang kerumah orang tua anda secara terhormat, dengan tindakan seperti itu, insya Allah suami anda menjadi insyaf.

23. Tidak puasa sunah ketika suami disisinya kecuali dengan ijinnya.

Hadis Rasullullah SAW.
Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW. Bersabda : “ siapa saja istri berpuasa (Sunah) tanpa ijin suaminya, lalu suaminya mengajak bercampur, tetapi ia menolaknya (Karena sedang berpuasa), maka Allah tetapkan ia berbuat tiga dosa besar.”( HR. Thayalisi )

Dari Abu Hurairah ra, Rasullullah SAW bersabda : “ tidak dihalalkan bagi seorang istri berpuasa sunat ketika suaminya dirumah, melainkan dengan ijin suaminya dan tidak boleh bagi istri mengijinkan orang lain masuk kerumahnya melainkan dengan ijin suaminya.“ 
( HR.Bukhari Dan Muslim )

Harus disadari oleh setiap istri bahwa mentaati suami itu adalah kewajiban agama yang sama nilainya dengan kewajiban laki-laki berjihad, menegakkan agama Allah, jadi seorang istri tidak perlu bingung dalam mencari pahala untuk bekal akhirat.

24. Membangunkan suami untuk shalat malam.

Hadis Rasullullah SAW. :
Dari Abu Huraira ra, Rasullullah SAW. Bersabda : “ Semoga Allah memberi rahmat kepada seorang wanita yang bangun shalat malam dan ia bangunkan suaminya untu shalat malam, jika suaminya enggan, lalu ia percikan air ke mukannya ( suaminya).” ( HR.’Ahmad, Nasa’I dan Ibnu Hibban )
Seorang suami yang menginginkan bahagia dunia akhirat, akan memilih istri yang shaliha, dengan harapan istri dapat membantu membentuk akhlak mulia dan hidup dengan syariat Allah SWT, untuk itu istri diharapkan dapat meluruskan perbuatan-perbuatan suaminya yang dilihat salah dan juga membantu suaminya meningkatkan iman dan takwanya kepada Allah SWT. Shalat malam adalah sunat, bila seorang istri melaksanakan shalat malam, maka mengajak suami untuk shalat juga, bila tidak mau bangun maka dibenarkan untuk memercikan air kemuka suaminya agar suami mau bangun, dan tidak juga hanya untuk shalat malam tetapi untuk shalat-shalat lainnya ( Fardhu harus dipaksa ) agar selalu mengingatkan kepada suami agar terlepas dari dosa.

25. Tidak membuka tutup kepalanya di luar rumah suami.

Hadis Rasullullah SAW. :
Dari ‘Aisyah, Rasullullah SAW. Bersabda : “ seorang istri yang membuka kain (kepalanya) diluar rumah suaminya, maka berarti ia telah mengoyak tabir yang mendinding dirinya dengan Allah SWT.” ( HR.Ahmad )
Seorang wanita yang sudah balig wajib menutup auratnya, yaitu seluruh tubuhnya, kecuali muka dan kedua telapak tangannya sampai pergelangannya, kalau ia berada diluar rumahnya atau hendak bertemu laki-laki bukan mahramnya. Ketika ia bersuami, dihadapan dan dirumah suaminya ia boleh berpakaian bebas.

( Diringkas dari buku 40 Tanggung jawab istri terhadap suami oleh DRS. M. Thalib menjadi 25 Tanggung jawab. )

Penulis Ulang : Noor hidayat
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Group Majelis Nuurus-Sa’aadah : http://www.facebook.com/groups/160814570679672/