Senin, 16 Maret 2015

EMPAT KEBAHAGIAAN DI DUNIA



Barangsiapa yang diberi kesholihan (kebaikan) dalam empat perkara ini, maka hidupnya akan nyaman dan sentosa. Sebab, semua perkara ini merupakan hal-hal yang menyenangkan jiwa dan raga serta menjadikan kehidupan lebih indah dan bahagia.

Dari sahabat Sa’ad bin Abi Waqqosh -radhiyallahu anhu-, Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,

أربعٌ مِنَ السعادةِ : المرأةُ الصالحةُ والمسكنُ الواسعُ والجارُ الصالِحُ والمركبُ الهِنِيْءُ، وأربعٌ من الشقاوةِ : الجارُ السوءُ والمرأةُ السوْءُ وَالْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ وَالْمَرْكَبُ السُّوْء


Ada empat diantara kebahagiaan : istri yang sholihah (baik), tempat tinggal yang luas, tetangga yang sholih (baik), dan kendaraan yang nyaman. Ada empat kesengsaraan: tetangga yang buruk, istri yang buruk, rumah yang sempit, dan kendaraan yang buruk”.

[HR. Ibnu Hibban dalam Shohih-nya (no. 4032), Al-Baihaqiy dalam Syu’abul Iman (9556), Adh-Dhiyaa’ Al-Maqdisiy dalam Al-Mukhtaroh (no. 1048). Hadits ini dinilai shohih oleh Syu’aib Al-Arna’uth dalam Takhrij Al-Musnad (no. 1445)]
Hadits ini merupakan hadits yang agung dan luas maknanya. Di dalamnya Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam menerangkan sebagian kebahagiaan dunia. Inilah kebahagian hakiki yang didambakan oleh setiap orang yang berakal saat ia hidup di dunia. Sebab kebahagiaan ini juga akan memberikan pengaruh bagi kebahagiaan di akhirat.


Empat kebahagian dunia itu adalah

wanita sholihah

yaitu wanita yang mampu menemani suaminya yang sholih (baik) dalam rentang waktu yang panjang. Dia adalah perhiasan yang dibanggakan oleh suaminya dimanapun ia berada.

Umar -radhiyallahu anhu- pernah bertanya kepada Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- tentang harta benda yang perlu diambil. Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,


لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مؤمنة تعين أحدكم على أمر الآخرة


Hendaknya seorang diantara kalian mengambil hati yang bersyukur, lisan yang berdzikir (selalu ingat Allah), dan wanita (istri) mukminah yang membantu salah seorang diantara kalian di atas urusan akhirat”. [HR. Ibnu Majah dalam Sunan-nya (no. 1856). hadits ini dinilai shohih oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (2176)]


Tetangga yang sholih (yang baik)

adalah tetangga muslim yang tidak menyakiti tetangganya.

Al-Imam Abul Hasan As-Sindiy -rahimahullah- berkata, “Tetangga yang sholih adalah tetangga yang mendorongnya kepada dzikir (mengingat Allah) dan taqwa serta menyadarkannya dari kelalaian dan hawa nafsu.

Tempat tinggal yang luas,
Sabdanya, “…yang luas”, yaitu rumah yang di dalamnya hati akan menjadi lapang dan tidak sempit. Karena, sempitnya dada akan menghalangi dari berbagai macam kebaikan”. [Lihat Takhrij Al-Musnad (no. 15372)]

Kendaraan yang nyaman
adalah Sabdanya, “…yang nyaman”, yang cocok (digunakan) di jalan Allah, tidak membuatnya terlambat dari rekan-rekannya.
[Lihat Faidh Al-Qodir (3/302) oleh Al-Munawiy, Al-Maktabah At-Tijariyyah Al-Kubro, Mesir, 1356 H]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar